Girimulyo, Sabtu
(08/02/20) - Pengembangan Desa Wisata tidak serta merta dapat dilakukan
secara cepat dan instan. Instan yaitu
dimana sebuah desa hanya membuat sebuah objek wisata atau menyelenggarakan
suatu event wisata di desa tanpa melibatkan masyarakat ataupun komunitas yang
berperan sebagai pelaku penting di dalam penyelanggaran dan pengembangan Desa
Wisata.
Masyarakat atau komunitas sebagi pelaku utama berupaya meningkatkan potensi
atau daya tarik wisata yang ada di wilayahnya, serta menyiapkan diri sebagai
tuan rumah yang baik bagi wisatawan yang berkunjung. Konsep pengambangan desa
wisata mengacu pada keberadaan unsur 3A dalam pariwisata dan keterlibatan
masyarakat. Unsur 3A meliputi: Atraksi sebagai
daya tarik utama desa wisata; Aksebilitas
merupakan beragam hal yang berkaitan dengan akses berkunjung ke desa wisata
; Amelitas sebagai fasilitas
pendukung yang dimiliki oleh desa wisata.
Sebagai unsur Amelitas,
masyarakat penyelenggara desa wisata dengan objek wisata Gardu Pandang dan
Curug Delimas terus melakukan
pengembangan dan pengembangan fasilitas pendukung. Gardu Pandang dan Curug
Delimas ini terletak pada ketinggian sekitar 1200 Mdpl yang berlokasi di Desa
Girimulyo, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang.
Unsur Amelitas yang dikembangkan
masyarakat Desa Girimulyo sebagai wujud pengembangan Desa Wisata adalah
pembangunan drainase. Pembangunan drainasi ini dilakukan sepanjang jalan objek
wisata dimulai dari Gardu Pandang Delimas hingga akses menuju rumah pohon. Hal
ini bertujuan untuk pengolahan aliran air khususnya pada musim hujan seperti
saat ini.
Pembangunan drainase dilakukan oleh masyarakat Desa Girimulyo yang
pelaksanaannya dimulai pada hari ini, Sabtu (08/02/20). Pendanaan pembangunan
drainase ini sebesar Rp. 50.000.000,- yang bersumber dari BanKeu Penetapan Kabupaten
Magelang tahun 2019. Dengan adanya drainase ini diharapkan dapat dijadikan
sebagai fasilitas penunjang yang menciptakan rasa keamanan dan kenyamanan bagi
pengunjung objek wisata Gardu pandang dan Curug Delimas. (Anisah)